Info&tanya jawab

Rabu, 10 September 2014

Kisah Singkat Terbentuknya Kampung Kenotan


Menurut kisah yang diceritakan turun temurun dari generasi ke generasi, pernduduk pertama Kenotan adalah mereka yang berasal dari gunung (rae ile lodo hau). Ketika turun dari gunung, mereka melihat adanya asap api. Mereka pun segera menuju ke sumber asap tersebut dan disitulah mereka mulai hidup bersama.
Mereka mulai bertani dan dan bercocok tanam untuk kelangsungan hidup mereka. Adapun orang pertama yang pertama kali mendiami tempat tersebut bernama ongo (kakek)  Gowin Bala. Namun menurut cerita, sebelum ongo (kakek)  Gowin Bala ini mendiami tempat ini, dia telah mendapati seorang yang bernama Nuba Laba Suban Wato Lake Belek. Ia dipercaya sebagai titisan Tuan Rera Wulan (penguasa alam semesta) dan mereka hidup bersama dan saling membantu satu sama lain. Namun tanpa disadari, mereka berdua mendapat ancaman dari beliwa atau pihak musuh yang ingin menguasai tanah eka (daerah yang mereka tempati) itu.
Namun dengan sekuat tenaga mereka berusaha mempertahankan tanah eka (daerah yang mereka tempati). Maka terjadilah perang yang tidak bisa dihindari. Mereka hanya berdua dan sulit dipercaya jika mereka dapat memenangkan peperangan itu. Namun sebuah peristiwa yang luar biasa terjadi. Di situ terdapat Nuba (tumpukan batu-batu yang besarnya berukuran kurang lebih seperti buah kelapa ) yang kemudian menjelma menjadi menjadi manusia dan membantu mereka.
Setelah perang berakhir, orang-orang tersebut kembali menjadi batu. Kemudian tanah eka (daerah yang mereka tempati) tetap mereka diami. Tetapi karena mereka hanya berdua, mereka akhirnya berdamai dengan  beliwa (pihak musuh) dan hidup bersama dan sebagai kaka ari  (bersaudara) dan membagi  tanah eka (wilayah) tersebut. Tetapi pembagian itu dilakukan dengan satu syarat bahwa semua orang berada di bawah kekuasaan  ongo (kakek)  Gowin Bala
Kemudian terbentuklah di situ dua belas suku yakni Ritawolo, Weran,  Korebima, Uak tuka, Tobi ebak, Mawar, Lein, Welin, Maran, Ora lolon, Wete one dan satu suku lagi (belum ada data). Sumber

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar