Foto: Thomas Wollor |
Turnamen
sepakbola Wakil Bupati di lapangan hijau Waiwadan kini memasuki putaran kedua.
Pertandingan hari ini, Rabu (21/11/2018) mempertemukan kesebelasan SMAN I Adonara Tengah berhadapan dengan
kesebelasan desa Duwanur Kecamatan Adonara Barat.
Selain
menyaksikan duel menarik di lapangan, penonton pun dihibur dengan kehadiran
suporter yang tampil atraktif. Penyemangat pertandingan ini tak hanya berasal
dari murid-murid SMAN I Adonara Tengah yang muncul dengan ikat kepala putih
dengan tanda nama merah.
Dukungan
yang fanatik pun datang dari pemuda desa kenotan yang juga terkenal dengan
julukan KOMPPAK. Dua dari pemuda Kenotan ini adalah musisi lokal yang sempat
melanglang di kota pendidikan di pulau Jawa. Mereka adalah Igen dan Ama Kletong
yang populer dengan sebutan Ama Black.
Sama-sama
pernah bergelut dengan dunia musik, kedua pemuda ini punya kisah hidup yang
berbeda. Igen semasa masih di bumi Arema Malang bersama teman sekostnya
berkecimpung di sebuah grup band bernama IPW Band. Dari group ini lahir sebuah
hits kala itu yang berjudul "Ina".
Sementara
Ama Black sempat berdomisili di kota Yogya, kota asal dari banyak group band
seperti Shela On 7 yang populer satu dekade lalu. Di kota ini ia belajar
bermusik. Ia bersama rekan-rekan mahasiswa Adonara Tengah yang sedang mencari
ilmu di Yogya membentuk sebuah group band lokal. Group mereka dinamai Biji Kopi
Band, nama yang langsung mengingatkan kita pada aroma minuman wajib penyemangat
hari.
Dan
di sore tadi, kedua pemuda ini kompak menggemparkan lapangan hijau Waiwadan.
Bersenjatakan tabuhan drum, mereka membakar semangat algojo lapangan SMANSA
Adonara Tengah dalam memainkan si kulit bundar. Sorak sorai, yel-yel dan
dentuman drum semakin memompa adrenalin tim SMANSA Adonara Tengah untuk menahan
gempuran kesebelasan desa Duwanur.
Pertandingan
hari ini pun berakhir dengan kemenangan SMANSA Adonara Tengah dengan sor tipis
1-0. Kita tunggu aksi tabuhan drum Ama Igen dan Ama Black di laga SMANSA
Adonara Tengah pada pertandingan putaran berikutnya. (Teks: Thomas Wollor,
Edit: Simpet)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus